KABAR baik datang mengenai penyakit leukemia (kanker darah). Pasalnya, penelitian terbaru menemukan paduan senyawa baru yang mampu mematikan sel-sel induk leukemia. Apakah itu?
Para peneliti dari Department of Veterinary and Medical Sciences Penn State, menemukan sebuah paduan senyawa bernama Delta 12-Protaglandin J3 atau D12-PGJ3 yang bertarget dan membunuh chronic myelogenous leukemia (CML), sel-sel batang leukemia. Senyawa D12-PGJ3 ini terdapat pada omega-3 yang terkandung pada ikan dan minyak ikan.
Hal tersebut dinyatakan setelah dilakukan penelitian melalui uji coba terhadap tikus-tikus yang tubuhnya mengandung sel-sel penyebab leukemia. Tikus-tikus tersebut diobati dengan komponen minyak ikan dan ditemukan senyawa yang terdapat dalam minyak ikan tersebut membunuh sel induk leukemia dalam limpa dan sumsum tulang tikus. Tikus-tikus tersebut pun terbebas dari sel-sel mematikan tanpa ada dugaan akan mengalami kekambuhan.
Para peneliti yang merilis temuan mereka menyebutkan, senyawa D12-PGJ3 membunuh sel induk penyebab kanker dalam limpa dan sumsum tulang tikus. Secara khusus, D12-PGJ3 juga mengaktifkan gen dalam sel induk leukemia tersebut untuk memprogram kematian sel itu sendiri.
"Penelitian terbaru kami ini menunjukkan bahwa beberapa metabolit dari Omega-3 memiliki kemampuan secara selektif membunuh sel induk penyebab leukemia pada tikus," tutur Sandeep Prabhu, salah seorang profesor dari Asosiasi Profesor Bidang Imunologi dan Molekul Toksikologi Department of Veterinary and Medical Sciences Penn State, seperti dilansir Dailymail, Rabu (4/1/2011).
Membunuh sel-sel induk pada leukemia, sebuah kanker yang menyerang sel darah putih, adalah penting karena sel-sel induk tersebut dapat membelah diri dan menghasilkan sel-sel kanker lebih banyak lagi dalam tubuh.
Terapi pengobatan leukemia yang ada saat ini hanyalah untuk memperpanjang hidup pasien dengan menjaga jumlah sel-sel leukemia agar tetap rendah. Tetapi obat-obatan tersebut gagal untuk sepenuhnya menyembuhkan penyakit ini karena tidak menargetkan terbunuhnya sel-sel induk leukemia.
"Para pasien harus mengambil obat terus-menerus. Jika pengobatan berhenti, penyakit akan kambuh karena sel-sel induk leukemia resisten terhadap obat," ujar Robert Paulson, Profesor ilmu hewan dan biomedis yang ikut memimpin penelitian ini.
Jika obat-obatan yang dipakai untuk menolong penderita leukemia tidak benar-benar menuntaskan penyembuhan, berbeda dengan minyak ikan yang menyembuhkan tanpa akan kembali kambuh.
"Yang terpenting dari penelitian ini sel-sel kanker tersebut mati dan bahwa tikus-tikus uji coba dapat dikatakan benar-benar sembuh dari leukemia," imbuhnya.
Para peneliti pun akan terus berfokus pada D12-PGJ3 karena membunuh sel-sel induk leukemia, tetapi memiliki jumlah efek samping paling sedikit. Mereka saat ini bekerja mematenkan penelitian ini, juga mempersiapkan untuk menguji efektivitas senyawa D12-PGJ3 pada manusia. (ind)
(tty)
Para peneliti dari Department of Veterinary and Medical Sciences Penn State, menemukan sebuah paduan senyawa bernama Delta 12-Protaglandin J3 atau D12-PGJ3 yang bertarget dan membunuh chronic myelogenous leukemia (CML), sel-sel batang leukemia. Senyawa D12-PGJ3 ini terdapat pada omega-3 yang terkandung pada ikan dan minyak ikan.
Hal tersebut dinyatakan setelah dilakukan penelitian melalui uji coba terhadap tikus-tikus yang tubuhnya mengandung sel-sel penyebab leukemia. Tikus-tikus tersebut diobati dengan komponen minyak ikan dan ditemukan senyawa yang terdapat dalam minyak ikan tersebut membunuh sel induk leukemia dalam limpa dan sumsum tulang tikus. Tikus-tikus tersebut pun terbebas dari sel-sel mematikan tanpa ada dugaan akan mengalami kekambuhan.
Para peneliti yang merilis temuan mereka menyebutkan, senyawa D12-PGJ3 membunuh sel induk penyebab kanker dalam limpa dan sumsum tulang tikus. Secara khusus, D12-PGJ3 juga mengaktifkan gen dalam sel induk leukemia tersebut untuk memprogram kematian sel itu sendiri.
"Penelitian terbaru kami ini menunjukkan bahwa beberapa metabolit dari Omega-3 memiliki kemampuan secara selektif membunuh sel induk penyebab leukemia pada tikus," tutur Sandeep Prabhu, salah seorang profesor dari Asosiasi Profesor Bidang Imunologi dan Molekul Toksikologi Department of Veterinary and Medical Sciences Penn State, seperti dilansir Dailymail, Rabu (4/1/2011).
Membunuh sel-sel induk pada leukemia, sebuah kanker yang menyerang sel darah putih, adalah penting karena sel-sel induk tersebut dapat membelah diri dan menghasilkan sel-sel kanker lebih banyak lagi dalam tubuh.
Terapi pengobatan leukemia yang ada saat ini hanyalah untuk memperpanjang hidup pasien dengan menjaga jumlah sel-sel leukemia agar tetap rendah. Tetapi obat-obatan tersebut gagal untuk sepenuhnya menyembuhkan penyakit ini karena tidak menargetkan terbunuhnya sel-sel induk leukemia.
"Para pasien harus mengambil obat terus-menerus. Jika pengobatan berhenti, penyakit akan kambuh karena sel-sel induk leukemia resisten terhadap obat," ujar Robert Paulson, Profesor ilmu hewan dan biomedis yang ikut memimpin penelitian ini.
Jika obat-obatan yang dipakai untuk menolong penderita leukemia tidak benar-benar menuntaskan penyembuhan, berbeda dengan minyak ikan yang menyembuhkan tanpa akan kembali kambuh.
"Yang terpenting dari penelitian ini sel-sel kanker tersebut mati dan bahwa tikus-tikus uji coba dapat dikatakan benar-benar sembuh dari leukemia," imbuhnya.
Para peneliti pun akan terus berfokus pada D12-PGJ3 karena membunuh sel-sel induk leukemia, tetapi memiliki jumlah efek samping paling sedikit. Mereka saat ini bekerja mematenkan penelitian ini, juga mempersiapkan untuk menguji efektivitas senyawa D12-PGJ3 pada manusia. (ind)
0 komentar:
Posting Komentar