Senin, 13 Februari 2012

Nabi Muhammad dan Seorang Yahudi Buta



     Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah, ada seorang pengemis Yahudi buta yang mangkal. Hari demi hari, apabila ada orang yang mendekatinya, ia selalu berkata,”Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya.”

           Sementara itu, tanpa disadarinya, setiap pagi Nabi Muhammad saw. mendatanginya dengan membawa makanan, lalu tanpa berkata sepatah kata, Beliau menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu, walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.
Nabi Muhammad melakukan hal itu hingga menjelang Beliau wafat. Setelah Beliau wafat, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari sahabat Abu Bakar ra. berkunjung ke rumah anaknya, Aisyah ra.(istri Nabi). Beliau bertanya kepada anaknya ,

”Wahai anakku, adakah sunah kekasihku yang belum aku kerjakan?”
“Wahai ayah,engkau adalah seorang ahli sunnah. Hampir tidak ada satu sunah pun yang belum Ayah lakukan kecuali satu sunah saja,” jawab Aisyah.
“Apakah itu ?” tanya Abu Bakar.
“Setiap pagi Rasulullah saw. selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada disana,” kata Aisyah.

          Keesokan harinya Abu bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak,”Siapakah engkau?”.
“Aku orang yang biasa datang memberimu makan,” jawab Abu Bakar.
“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,”jawab pengemis buta itu. “Apabila ia datang kepadaku, tidak perlu tangan ini memegang dan tidak perlu mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu baru ia suapkan padaku,”lanjut pengemis itu.
          Abu Bakar tidak dapat menahan airmatanya. Ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu,”Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Engkau tahu siapa dia?. Dia adalah Muhammad Rasulullah saw.”
Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar, ia pun menangis dan kemudian berkata,”Benarkah demikian?” kata pengemis buta itu terkejut.”Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, namun ia tidak pernah memarahiku sedikit pun. Bahkan Ia membalasnya dengan mendatangiku dengan membawa   makanan setiap pagi. Sungguh, ia begitu mulia…,”kata pengemis Yahudi buta itu sambil menangis tersedu-sedu.
Akhirnya, pengemis Yahudi buta itu bersyahadat di hadapan Abu Bakar. Ya, pengemis buta itu masuk Islam setelah mengetahui dan merasakan sendiri keagungan dan kemuliaan akhlak Nabi Muhammad saw. yang luar biasa.

          Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk kita smua dan menjadi motivasi untuk meneladani keagungan akhlak Rasulullah saw.

0 komentar:

Posting Komentar